Matahari, pantai dengan pasir putihnya serta air laut yang biru adalah syarat sebuah destinasi wisata layak dikunjungi. Keindahan yang dipancarkan Pulau Pagang memang sangat memenuhi persyaratan
Sebuah
pulau kecil berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Pantai Bungus,
sebuah daerah kecamatan di Kota Padang, jaraknya pun hanya sekitar 15 km
dari Kota Padang atau juga bisa melalui Pelabuhan Muaro Padang. Untuk
mencapai Pulau Pagang kami menggunakan speed boat berukuran kecil.
Meski memakan waktu cukup lama, namun kami tidak merasa bosan, karena sepanjang perjalanan, kami bisa menikmati pemandangan alam lainnya yang juga sangat mengagumkan. Sepanjang perjalanan itu, kami disuguhi beberapa gugusan pulau lain dengan keunikannya masing-masing.
Ada
pulau Pulau Sumpahan, Pulau Setan, Pulau Kapal Batu Sipoko, Batu Lemari
Pulau Silojong, Pulau Mentangor, dan juga Pulau Sikuai yang saat ini
tertutup untuk kegiatan komersil.
Yang
menarik tentu saja Pulau Setan, kabarnya pulau kecil itu menyimpan
misteri yang cukup mengerikan, tak ada satu pun masyarakat sekitar yang
mau mendekati pulau tersebut, konon kabarnya setiap yang berkunjung ke
sana, tidak akan pernah bisa kembali lagi. “Makanya dinamakan Pulau
Setan,” ujar Umar, pemandu kami saat itu.
Puas menikmati keindahan gugusan pulau-pulau tersebut, akhirnya speed boat
kami merapat ke pantai Pulau Pagang, meski tidak ada papan nama yang
menyebutkan pulau itu Pulau Pagang, namun kondisinya yang cukup berbeda
dengan pulau-pulau lainnya memastikan kalau kami sudah sampai di tujuan.
“Inilah Pulau Pagang,” kata Umar.
Pulau
kecil dengan luas hanya sekitar 20 ha tersebut memang mempesona, sisi
alaminya memang sangat kental, pantainya masih sangat alami dan hutannya
pun masih terlihat sangat perawan.
Bahkan
kata Respiudin Syarif (34), Penjaga Pulau Pagang yang kami temui siang
itu mengaku dia merupakan satu-satunya orang yang mediamu pulau
tersebut. “Disini tak ada masyarakat yang tinggal, Cuma saya sendiri
yang menjaga pulau ini,” ujarnya.
Karena
baru dikomersilkan sejak 2 tahun lalu, Udin-sapaan akrabnya- pun
mengaku pulau tersebut masih terlihat sangat alami. Tidak banyak bangun
yang bisa ditemui di pulau tersebut. Kecuali hanya beberapa bangunan
cottage berukuran kecil dengan fasilitas kamar dan kipas angin, tarifnya
hanya Rp250 per malam. Juga ada beberapa ruang terbuka untuk berteduh
dari terik matahari.
Sementara
untuk menunjang kegiatan lain, Udin mengatakan tersedia listrik dari
genset yang disiapkan pengelola pulau tersebut. Tapi untuk urusan
komunikasi tak perlu khawatir karena di pulau ini signalnya masih cukup
bagus.
Sebagai
penjaga, Udin memang hanya ditugaskan untuk menjaga dan melayani
tamu-tamu yang datang ke pulau tersebut. Namun dari pengelola Udin
mendapat kabar kalau memang nantinya pulau ini memang akan dikembangkan
lebih bagus lagi dengan fasilitas yang memadai sesuai dengan keinginan
wisatawan yang datang.
Pulau
yang memiliki garis pantai yang tidak terlalu panjang ini memang
menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa. Wisatawan yang datang
akan dimanjakan dengan pantai dengan pasir putihnya yang mengundang
decak kagum, pantainya juga sangat bersih, dan yang lebih lagi tuntu
saja lautnya yang biru yang membuat kita tidak sabar untuk menceburkan
diri.
Saat
berada di air kita akan disuguhi lagi pemandangan bawah laut yang
mempesona, memanjakan mata yang melihatnya dengan ikan-ikan khas terumbu
karang yang sangat cantik. Kegiatan snorkeling sangat cocok dilakukan disini, jangan khawatir, pengelola juga menyediakan peralatan yang dibutuhkan wisatawan.
Karena masih baru, tak banyak kegiatan pantai yang bisa dilakukan, selain snorkeling, wisatawan juga bisa menaiki banana boat yang tersedia, tentu saja dengan biaya tambahan, atau kalau mau melakukan kegiatan memancing juga bisa atau juga bisa melakuka scuba diving, menyelam sambil menikmati karang-karang, flora dan fauna dasar laut.
Pulau
yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini memang sangat
eksotik, keindahannya memang membuat banyak orang penasaran dan ingin
menyambangi pulau ini. Salah satunya Kiki Oktari (25), karyawan swasta
ini bersama dengan beberapa orang temannya, rela jauh-jauh dari
Pekanbaru datang ke Pulau Pagang.
Ia
pun cukup terpesona dengan keindahan pulau tersebut. Meski baru pertama
kali berwisata ke pulau dengan pantainya yang indah, Kiki mengaku
terkesan dengan Pulau Pagang. “Pulaunya okelah, pemanadangan alamnya
juga sangat bagus, pokoknya saya senang datang ke sini,” ujarnya.
Kiki
mengaku memang penasaran dengan Pulau Pagang, pertama kali ia
mengetahui keberadaan pulau ini dari internet dan juga informasi dari
rekan-rekannya yang sudah lebih dulu ke Pulau Pagang. Untuk tarif
perjalanan ia mengaku tidak ada masalah, namun diakuinya, fasilitas yang
ada di pulau ini memang masih sangat minim dan perlu ditambah lagi.
Tidak
hanya turis domestik, beberapa turis asing pun memang kerap singgah ke
pulau ini dan menginap. Dari cerita Almaveli (29), salah seorang tour guide Pulau Pagang, ia pun kerap memandu beberapa turis asing yang ingin menikmati keindahan Pulau Pagang ini.
Sejak
lama menurutnya banyak turis mancanegara yang melancong ke Sumatera
Barat menyempatkan diri datang ke Pulau Pagang. Almaveli yang sudah
cukup berpengalaman dalam bidangnya menilai para turis mancanegara
sangat menyukai pulau tersebut.
“Pulau
ini kan kecil, namun sangat indah, masih alami, jadi mereka suka dengan
nuansa alami seperti itu, pulau ini kan juga bersih,” ujarnya.
Sementara
turis domnestik selain dari Sumatera Barat, ia juga pernah beberapa
kali memandu wisatawan dari Pekanbaru, Jakarta, Medan, Bandung dan
daerah lainnya. “Meskipun baru tapi orang sudah banyak tahu tentang
Pagang ini,” terangnya.
Nah,
jika berminat, ada begitu banyak penyedia jasa tour ke Pulau Pagang,
tinggal browsing di dunia maya, kita pasti mendapatkan banyak informasi
tentang Pulau Pagang. Sebagai referansi, patokan harga yang biasanya
diberlakukan oleh travel agent adalah sebesar Rp500 per orang
selama 2 hari 1 malam dengan rincian, biaya perjalanan pulang pergi
Pulau Pagang – Bungus, sewa peralatan snorkeling, konsumsi selama di
Pulau Pagang, sewa penginapan/cottage, makanan dan minuman kecil serta
buah-buahannya.
Dengan
biaya yang relatif terjangkau, kami menikmati travelling kami kali ini
ke Pulau Pagang, meski dengan waktu yang relatif singkat. Jika anda
beruntung, di waktu-waktu tertentu anda akan bisa melihat sekawanan
lumba-lumba berenang di sekitar pantai dimana anda akan menghabiskan
waktu liburan nanti. (*)
0 komentar:
Posting Komentar